English English Indonesian Indonesian
oleh

Strategi Perbankan Hadapi Risiko (1)

Selanjutnya terjadi perubahan situasi di dunia BANI (Brittle, Anxious, Non-linear, Incomprehensible) yang menggambarkan situasi dunia bisnis dengan generasi yang semakin kompleks, yaitu periode sejak tahun 2020 hingga kini, saat mana terjadi issu perubahan iklim global dan Pandemi Covid-19. Serta kedepan, kemungkinan adanya perubahan situasi dunia lain yang setiap waktu bisa terjadi.

McKinsey & Company kemudian mengemukakan bahwa semua perubahan yang terjadi utamanya disebabkan karena adanya persoalan “Disrupsi Teknologi” sehingga mengakibatkan banyak tatatan hidup manusia dan aktivitasnya mengalami perubahan yang sangat dramatis.

McKinsey menemukan paling kurang ada 12 disrupsi teknologi, diantaranya terkait dengan aspek Renewable energy, Advanceed oil & gas exploiration & recovery, Advanced materials, 3D Printinf, Energy sorage, Nex generation genomics, Autonomus and near aotunomous vehicles, Mobile internet, Automation of knowledge work, Internet of things, Cloud technology, and advance robotics.  

Dampaknya, satu persatu industri atau sekurangnya ada 10 sektor bisnis telah masuk dalam perangkap disrupsi yang akan mengalami persoalan dengan segala risikonya. Pada radar pertama, terdekat terkena dampak disrupsi terhadap industri media, kemudian pada radar kedua sektor travel dan retail, radar ke tiga industri pendidikan dan F&B, serta Jasa keuangan, pada radar keempat terjauh, sektor Properti, Energi, Kesehatan dan kecantikan, serta industri otomotif. 

Khusus terkait dengan industri jasa keuangan, utamanya dunia perbankan, yang masuk di radar ke tiga, berarti dengan berbagai perubahan yang terjadi, dunia perbankan sedang berhadapam dengan perubahan ekosistemnya yang cepat. Tercermin dengan berkembangnya praktik: Sistem ekonomi digital dan digital banking; Shadow banking; Cloud computing; Open banking; dan Virtual banking.

News Feed