Ketua Umum Kadin Sulsel itu menyebut, Angkasa Pura I terkesan pilih kasih dalam menuntaskan proyek bandara. Bandara Sulhas bisa menjadi prioritas, atau disamaratakan dengan bandara lain yang sudah tuntas.
“Jangan pilih kasih dalam membangun bandara. Masa yang lain sudah selesai, tapi Makassar belum. Ini bandara terbesar Indonesia bagian timur. Sudah over load, harus diperbesar. Tidak boleh mangkrak begini,” tukasnya.
Ketua Gerindra Sulsel itu juga menyentil kontraktor pelaksana, dalam hal ini PT Wijaya Karya (Wika) Tbk. Dia mengatakan, jika memang pihak kontraktor tidak sanggup menuntaskan pekerjaan, maka seharusnya putus kontrak saja.
“Kontraktornya juga sama. Wika ini kalau memang tidak sanggup, bicara saja. Silakan sampaikan itu dan putus saja kontraknya. Jangan main-main. Ini perlu evaluasi juga. Banyak kontraktor lain yang siap menangani. Jadi kalau tidak mampu, putus saja. Jangan ulur-ulur,” tandasnya. (sae)