Hal itu menurut dia sangat menghambat terhadap efektivitas, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan publik karena rentang kendali dari Pusat Ibu Kota Kabupaten ke Desa jaraknya ada yang lebih dari 150 KM.
“Hal tersebut berbeda dengan di Jawa Timur, misalnya rata-rata jaraknya hanya 50 KM yang dilayani oleh 38 Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk sekitar 40juta jiwa,” jelas Gunawan.
Padahal, selain aspek rentang kendali, wilayah Garut Selatan ini banyak sekali potensinya atau merupakan daerah yang sangat potensial, seperti potensi pariwisata, pegungan, pertanian dan perikanan yang yang tersebar di 15 Kecamatan.
Secara geopolitik juga sangat strategis soal keamanan negara, karena wilayah Jawa Barat Selatan ini berbatasan langsung dengan negara lain.
Pembentukan Daerah Otonom Baru ini juga dinilai akan meminimalisir adanya urbanisasi dari daerah, karena akan banyak terbuka peluang ekonomi di daerah Garut Selatan, misalnya perusahaan-perusahaan akan berbondong-bondong untuk berinvestasi di ketika administrasi dan pembangunan pemerintahannya sudah terbentuk.