Biasanya para pelaksana atau panitia turun dari rumah salah satu warga kemudian berjalan ke arah masjid di arengi para pelonggo di depan mereka. Gerakan pada langga dan longgo mempunyai makna, setiap gerakan bisa berkaitan dengan sistem sosial dengan berbagai kebudayaan yang ada di Gorontalo.
Dengan berkembangnya zaman, seni bela diri langga dan longgo sudah mulai ditinggalkan banyak sekali generasi muda sekarang yang tidak mau lagi belajar budaya atau tradisinya. Begit pun sebaliknya para pelangga atau pendekar langga sudah mulai lanjut usia.
Generasi sekarang lebih tertarik pada bela diri lainnya. Parahnya lagi ada yang memang tidak mengetahui bela diri langga dan longgo. Padahal, seni bela diri langga adalah warisan dari leluhur.
Oleh karenya pemerintah sebaikanya menggali dan mengangkat kembali tradisi langga dan longgo agar para generasi yang akan datang mengetahui budaya dan tradisinya sendiri, karena sayang sekali bela diri yang punya keunikan dan langkah ini tidak dilestarikan. (*)
Vikran Ekaputra Pakaya
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang sedang magang FAJAR. Tulisan ini untuk memenuhi tugas membuat “OPINI”.