English English Indonesian Indonesian
oleh

Stoikisme Mahasiswa; Negosiasi Ego dan Mencari Jalan Tengah

Jika berada dikampus sampai pukul 00.00, bisa dikurangi sampai pukul 20.00 saja agar ada waktu untuk beristirahat untuk perkuliahan besok pagi. Namun, jika tempat tinggal cukup jauh, selain mengurangi waktu begadang, juga perlu berangkat lebih cepat.

Misalnya waktu tempuh dari rumah ke kampus menghabiskan waktu 30 menit, kemudian masuk pukul 08.00, maka berangkat sekitar pukul 07.15-07.30 sebagai antisipasi adanya kemacetan. Jika dosen berhalangan hadir, tetapi mahasiswa sudah ada di kelas, otomatis perkuliahan akan diundur. Pasti agak mengecewakan bagi mahasiswa yang telah berusaha hadir tepat waktu.

Akan tetapi, kembali lagi Stoikisme menerapkan untuk fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan. Tindakan seseorang, termasuk hal yang tidak bisa kita kendalikan. Seperti dosen yang berhalangan hadir untuk mengisi perkuliahan, sebagai mahasiswa kita tidak perlu menghabiskan energi dan waktu untuk mengeluh, kesal, kecewa,dll.

Sebagai mahasiswa untuk mengisi waktu luang, itu lebih baik fokus menyelsesaikan hal-hal yang belum selesai. Walaupun sangat sepele, hal-hal kecil ini jika dilakukan dengan perhitungan yang baik, akan menghasilkan dampak yang besar. Jika mahasiswa bisa menerapkan dikotomi kendali ini, mereka lebih bisa mengendalikan pikiran, tindakan, dan emosi dalam menempuh perkuliahan sehingga terasa lebih mudah. (*)

Fitriani

Penulis adalah mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Makassar (UNM) yang sedang magang di FAJAR. Tulisan ini untuk memenuhi tugas membuat “OPINI”.

News Feed