FAJAR, JAKARTA-Penyelenggara Festival Film Cannes hari ini akhirnya mengumumkan daftar lengkap film-film pendek official selection-nya. Film pendek besutan sutradara Khozy Rizal dan produser John Badalu, berjudul “Basri & Salma in a Never-Ending Comedy” menjadi salah satu dari 11 film pendek yang terpilih dari 4.288 pendaftar. Film yang akan berkompetisi memperebutkan Short Film Palme d’Or. Film ini juga menjadi satu-satunya film pendek dari Asia.
“Basri & Salma in a Never-Ending Comedy” adalah film pendek pertama Indonesia yang masuk official selection dan berkompetisi di Festival Film Cannes. Dua film Indonesia yang pernah berkompetisi di ajangini adalah film cerita panjang Daun di Atas Bantal (Garin Nugroho, 1998) dan Serambi (Garin Nugroho, Tonny Trimarsanto, Lianto Suseno & Viva Westi, 2005) masing-masing pada tahun 1998 dan 2006 di kategori Un Certain Regard.
Film pendek ini bercerita tentang Basri (Arham Rizky Saputra) dan Salma (Rezky Chiki), sepasang suami istri yang telah menikah selama lima tahun dan belum juga dikaruniai anak. Mereka berdua bekerja bersama sebagai tukang odong-odong di karnaval, menghabiskan hari-hari mereka menghibur dan merawat orang lain.
Di antara tekanan dari sanak saudaranya di acara pertemuan keluarga, keraguan diri, dan konfrontasi yang meledak-ledak, mereka mengungkap mengapa mereka belum dikaruniai seorang anak. Film ini diproduksi di Makassar dengan melibatkan pemain dan kru Makassar, serta disponsori oleh Singapore International Film Festival melalui Southeast Asian Short Film Grant.
Menurut Khozy, ide awal film ketiganya ini datang dari kekagumannya pada odong-odong. “Visual odong-odong yang vibran dan sangat menggemaskan itu lalu saya putuskan untuk dijadikan sebagai medium untuk bercerita tentang bagaimana keluarga modern Indonesia dengan lapisan-lapisan menarik di dalamnya,” ungkap Khozy. Sebelumnya, Khozy telah membuat Makassar is a City for Football Fans (2021) dan Ride to Nowhere (2022) yang telah diputar di berbagai festival film dan meraih penghargaan.
Lebih lanjut, Khozy berharap, penonton bisa merasakan rentang emosi yang luas, dapat terkejut, tertawa, dan tersentuh. “Semoga film ini juga bisa menjadi sebuah cerminan bagaimana ekspektasi kultural yang dilandasi oleh nilai-nilai patriarkis yang kuat cenderung membuat kita menjadi sosok yang brengsek dan penuh kekerasan, dan kita cenderung membuat orang lain merasa bodoh dan mendapatkan banyak tekanan hanya karena mereka tidak memenuhi ekspektasi-ekspektasi tersebut. Sebuah siklus tanpa henti karena mereka berusaha menghindari tekanan-tekanan tersebut,” ujarnya.
Festival Film Cannes ke-76 akan berlangsung mulai tanggal 16 – 27 Mei 2023. Setelah tayang perdana di Festival Film Cannes, Basri& Salma in a Never-Ending Comedy juga akan tayang di beberapa festival lainnya. (*)