MALILI, FAJAR — Masyarakat Kecamatan Malili sudah jenuh. Sungai Malili merah diduga aktivitas pertambangan PT CLM. Kerukunan Keluarga Malili (KKM) minta perusahaan pertambangan tersebut benahi pengelolaan lingkungan hidup.
Ketua Umum KKM, Muh Arfa BM mengatakan, kondisi sungai Malili memang sangat memperhatikan. Hampir setiap hari, masyarakat mengeluh. Warga meminta, agar organisasi bertindak.
“Masyarakat terus meminta agar dilakukan aksi unjuk rasa dilakukan. Namun, kami memilih untuk berdialog terlebih dahulu dengan pihak perusahaan dalam hal ini PT CLM. Dan kami sudah duduk bersama dengan pihak PT CLM, DLH, Camat Malili, dan beberapa kepala desa membahas dugaan pencemaran sungai Malili,” kata Muh Arfa BM, Selasa, 4 April 2023.
Pada pertemuan yang berlangsung di Kantor Camat Malili, Senin, (3/4/2023) lanjut Arfa, pihak perusahaan PT CLM berjanji untuk melakukan pembenahan tahun ini. “Pihak perusahaan berjanji untuk mulai bergerak dan akan maksimal setelah Ramadan. Dan janji ini akan kita tagih,” bebernya.
Arfa menegaskan, KKM tidak menolak kehadiran pertambangan di Luwu Timur. Namun, kaidah-kaidah pertambangan yang baik dan benar harus dijunjung tinggi. Harapannya, lingkungan hidup tetap terjaga demi keberlangsungan hidup anak cucu ke depannya.
“Untuk itu, KKM meminta agar PT CLM membenahi pengelolaan lingkungan hidup. Termasuk aspek lainnya, dalam hal ini pemberdayaan kontraktor lokal dan tenaga kerja,” tutup Arfa.
Sementara itu, Camat Malili, Nasir DJ mengatakan, upaya penyelamatan sungai Malili akan terus dilakukan. Dan tentunya, akan melibatkan KKM, pemerintah desa dalam tim investigasi.