FAJAR, MAMUJU-Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo membawa sejumlah anak buahnya ke Sulbar untuk berbagi pengalaman mengatasi kasus stunting. Ganjar mengatakan, langkah yang dilakukan Sulbar merupakan bentuk kolaborasi yang positif dalam rangka berbagi pengalaman dalam menurunkan angka stunting.
“Jawa Tengah tidak hebat amat, tapi kita bisa cerita, karena pasti kondisinya berbeda. Kami punya pengalaman yang Pak Akmal ingin sharing terkait stunting dan integritas,” ucap Ganjar.
Ia mengaku sengaja membawa Kepala Bappeda Jateng, Kadis Pendidikan Jateng, serta beberapa OPD terkait untuk berbagi pengalaman teknis intervensi penanganan kasus stunting.
“Membangun integritas harus dimulai dari contoh. Nah contoh itu harus konsisten, bagaimana agar tidak korupsi, tidak menerima gratifikasi, dan sebagainya. Itu yang perlu menjadi semangat kita,” ucap Ganjar.
Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik menerima kunjungan rombongan Gubernur Jawa Tengah itu kemarin. Kunjungan Ganjar, dkk ini dalam rangka Lokakarya strategi percepatan penurunan angka stunting di Sulbar.
Lokakarya ini dilaksanakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulbar sebagai tindak lanjut kerja sama Pemprov Sulbar dan Jawa Tengah.
Secara nasional, terkait angka stunting, posisi Sulbar sangat kritis. Sulbar berada di rangking 33 dari 34 provinsi se-Indonesia. Angka pravelensi stunting Sulbar tahun 2021 tembus 33,8 persen.
Akmal mengatakan kehadiran Ganjar bersama tim OPD menjadi sebuah kehormatan bagi Sulbar. Ia berharap seluruh stakeholder di Sulbar bisa menyerap ilmu dan pengetahuan penanganan stunting dari Jawa Tengah.
“Semoga ini membawa semangat luar biasa dari Jateng, kita harap dapat diberikan pemahaman dan pengetahuan yang komprehensif terkait stunting dan sistem yang digunakan dalam Survei Penilaian Integritas,” kata Akmal.
Akmal berharap, sinergi dan kolaborasi yang dibangun dapat menghasilkan sebuah perubahan yang dapat membawa Sulbar maju dan sejajar dengan daerah lain.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunna Daerah (Bappeda) Sulbar Junda Maulana, menjelaskan lokakarya yang dilakukan menjadi isu nasional dan menjadi fokus perhatian pemerintah.
“Kita berharap dari pertemuan ini kita memperoleh masukan dan rekomendasi strategi percepatan penurunan stunting ke depan,” tutupnya. (wir/*)