English English Indonesian Indonesian
oleh

Sejarah Gas Air Mata, Zat Kimia dan Cara Mengurangi Efek Pedih

Cara Menetralisasi Efek Gas Air Mata

  1. Gunakan masker dengan filter arang
  2. Bilas mata Anda dengan air dingin

Saat membilas mata dari sudut dalam ke sudut luar, hindari membiarkan air yang terkontaminasi mengalir ke kulit atau pakaian

  1. Oleskan pasta gigi di sekitar mata untuk mengurangi efek pedih
  2. Jangan Gunakan Air Panas
    Bilas pakaian dan tubuh dengan air dingin. Jangan gunakan air panas. Menggunakan air panas akan membuka pori-pori dan membiarkan bahan kimia meresap lebih dalam, sehingga menyebabkan iritasi kulit yang lebih parah. Jangan mandi, karena hanya akan merendam diri dalam bahan kimia.
  3. Cari Udara Segar
    Udara segar membantu menghilangkan kelebihan bubuk gas air mata dan akan mencegahnya tertiup kembali ke mulut atau mata.
  4. Segera hindari area yang dipenuhi gas

Manajer Keselamatan dan Kepatuhan Operasi AfterMath di Aurora, Andrew Whitmarsh menjelaskan, bahan kimia aktif dalam gas air mata berbentuk padat pada suhu kamar.

Meski gas air mata dianggap sebagai senjata kimia yang tidak mematikan, efek langsungnya dapat merusak.

Sejarah Penemuan Gas Air Mata

Lektor kepala di Universitas Bournemouth, Inggris,
Anna Feigenbaum, menjelaskan penggunaan gas air mata secara besar-besaran terjadi pada Perang Dunia I.

Walakin, penulis buku Tear Gas: From the Battlefields of World War I to the Streets of Today itu menyebut sebelum Perang Dunia I berlangsung, polisi Prancis justru sudah mencoba penggunaan gas air mata kepada para pelaku tindak kejahatan di negeri-negeri jajahannya di Afrika.

Penggunaan gas air mata justru meningkat setelah Perang Dunia I berakhir. Amerika Serikat sebagai kampiun kapitalisme menjadikan gas air mata sebagai ladang bisnis.

“Jadi, di AS, orang yang akhirnya mengambil alih Divisi Peperangan Kimia -aktif selama perang- pergi dengan misi bersama teman-temannya yang kuat di penerbitan, pengacara, dan humas untuk menciptakan pasar komersial bagi gas air mata.

Namanya Jenderal Amos Fries,” ujar Feigenbaum dalam wawancara dengan VOX Media pada pertengahan 2020. Selama periode 1919 hingga awal 1920-an, Jenderal Amos dan rekan-rekan bisnisnya mendekati kepolisian.

Mereka juga beriklan untuk menjangkau pembeli. “Pada pertengahan 1920-an, gas air mata mulai menjadi hal biasa di gudang senjata polisi,” ucap Feigenbaum.

News Feed