English English Indonesian Indonesian
oleh

Aturan Ganjil-Genap Meluas ke Kawasan Timur Indonesia

Polisi dua bunga melati di pundaknya ini juga memastikan akan menambah personel bilamana diperlukan. Terutama untuk pengaturan secara manual dengan menonaktifkan lampu pengatur lalu lintas atau traffic light.

Ia pun berharap pengendara yang hendak kembali tetap menjaga kebugaran fisik. Bila letih, diharapkan senantiasa beristirahat agar tidak berujung pada kecelakaan.

“Atur jarak aman kendaraan antara depan dan belakang. Jangan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Yang paling penting, kondisi kendaraan sebelum berangkat balik dari mudik,” tandasnya.

Lonjakan Arus

Kepala Seksi Lalin Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XIX Sulselbar, Husni Mubaraq mengakui lonjakan arus balik mulai terlihat kemarin.

Kabupaten dan kota seperti halnya di Pinrang dan Jeneponto mulai terjadi kemacetan. Bahkan berlangsung hingga dua jam pada sore hari. Begitu pun Kota Parepare.

Sementara, pemantauan di Simpang Lima dan Maccopa (Maros) terus dilakukan melibatkan unit gabungan. Meskipun diakuinya, hingga kini kepadatan kendaraan masih belum menunjukkan peningkatan dari prediksi semula.

“Sebenernya kalau kami memprediksi puncak arus balik akan terjadi padi hari Sabtu dan Minggu. Tetapi, imbauan presiden agar pemudik semestinya berangkat lebih awal. Ini juga untuk meminimalisasi kepadatan berlebihan,” ungkapnya.

Husni pun menegaskan pihaknya tetap menyiagakan personel hingga puncak arus balik yang diprediksi sebelumnya.

“Kami tetap stand by. Misalnya, di 10 jembatan timbang di Sulselbar. Kemudian, 5 posko untuk terminal Daya, Sudiang, Parepare, Mamuju, hingga Malengkeri. Seluruh informasi terus masuk ke kami,” pungkasnya. (muh/zuk)

News Feed