English English Indonesian Indonesian
oleh

Politikus PDIP Sebut Luhut Brutus Istana, Apakah Ingin Menjerumuskan Presiden?

FAJAR, JAKARTA – Politisi PDIP Masinton Pasaribu terang-terangan menyebut Luhut Binsar Panjaitan sebagai brutus dalam Istana Kepresidenan.

Masinton Pasaribu mendesak Luhut Panjaitan mundur dari kabinet atas kekacauan yang dibuatnya selama ini. Masinton Pasaribu menyebut wacana penundaan Pemilu, big data hingga dukungan tiga periode masa jabatan presiden berasal dari Luhut Panjaitan.

“Orangnya sudah ketahuan kan. Siapa yang ingin menjerumuskan presiden? Siapa yang mewacanakan dan menggalang tiga periode? Siapa? Luhut!,” tegas Masinton, dikutip dari FIN (FajarGroup) Senin (11/4/2022).

Dengan adanya wacana tersebut, akhirnya muncul gelombang penolakan perpanjangan periode masa jabatan presiden.

“Dan Presiden Jokowi kembali secara tegas dan gamblang menyatakan tidak ada rencana agenda penundaan pemilu maupun perpanjangan masa periode jabatan presiden. Ini sikap ksatria Presiden Jokowi ini adalah bentuk tanggung jawab seorang pemimpin mengambil alih tindakan keblinger bawahannya yang congkak dan semena-mena kepada rakyat,” tegas Masinton.

Menurutnya, sikap tegas itu diambil Jokowi sebagai tanggung jawab seorang pemimpin atas kekacauan yang dibuat bawahannya. Masinton juga menyindir ke mana menko hingga elite yang kerap mendukung tiga periode masa jabatan presiden.

“Sekarang ke mana menko yang menggalang dukungan palsu 3 periode masa jabatan presiden tersebut? Di mana batang hidung menteri pongah sok merasa paling kuasa itu?,” tegas anggota DPR RI ini.

Masinton pun meminta Luhut mundur dari semua jabatannya. “Seharusnya menko tersebut secara ksatria mundur dari seluruh jabatannya. Apalagi telah menyebarkan big data hoax kepada masyarakat Indonesia,” tukasnya.

News Feed