English English Indonesian Indonesian
oleh

Kedekatan MWA dan Mendikbud Penentu Pilrek Unhas

Itu bergantung pada kesepakatan sesama anggota MWA. Artinya, jika dianggap merefleksikan keinginan dan kepentingan Unhas k edepannya, maka suara menteri bisa berlabuh di sana.

“Tetapi kalau kemudian menunjukkan ke arah voting maka menteri melihat siapa yang dalam tanda kutip dapat menaungi kepentingan kementerian dalam konteks keunhasan,” jelasnya.

Di samping, bergantung pada MWA bisa mengambil keputusan mutlak sehingga suara menteri itu ikut arus kuat dari keinginan MWA.

“Menteri pun bisa jadi ikut pada MWA karena MWA dinilai lebih paham kepentingan Unhas,” ucapnya.

Sebelumnya, Mantan Rektor Unhas Prof Idrus Paturusi mengatakan, sebagaimana pengalamannya menjadi bagian dari Majelis Wali Amanat (MWA) pada periode kedua Rektor Unhas saat ini, hal yang utama dilihat para anggota MWA ialah rekam jejak.

“Dulu pada periode kedua Prof Dwia, itu dilihat keberhasilannya sehingga aklamasi,” urai Idrus, kemarin.

Pengakuan Kandidat

Terlepas dari apa pun yang terjadi, para calon mengatakan mereka tetap siap mengabdikan diri sebagai dosen dan pendidik di Unhas.

Prof Jamaluddin Jompa mengatakan dirinya seorang dosen dan tugas utamanya ialah mengajar, meneliti, mengabdi. Adapun jika ada tugas lain, atau pun diamanahkan menjadi rektor maka hal itu merupakan
tugas tambahan.

Ia mengumpamakan, saat makan ada tambahan-tambahannya, maka itu merupakan bumbu-bumbu penyedap. Tetapi intinya makan.

“Main course-nya jelas. Meski diberi amanah maka main course-nya tetap jalan. Saya masih mengajar, meneliti, mengabdi bahkan masih mendapat ranking terbaik karena itulah main course-nya,” kata Prof Jeje, sapaan akrabnya.

News Feed