English English Indonesian Indonesian
oleh

Dugaan Penyimpangan Anggaran Operasional RSUD Galesong Bakal Dilaporkan ke Kejati Sulsel

Terkait persoalan pengelolaan anggaran yang dianggap bermasalah di RS Galesong, Nilal hanya menanggapi santai soal itu. Ia menilai tidak ada pelanggaran terkait pengelolaan anggaran yang sumbernya dari APBD.

“Iya betul RSUD Galesong ditutup oleh Bapak Bupati baru-baru ini, penyebabnya adalah terlalu banyak anggaran APBD disuplai namun tidak ada pemasukan dari segi pelayanan,” ujar Nilal Fauziah.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, memutuskan menutup sementara pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Galesong.

Keputusan ini diambil setelah rumah sakit tersebut dinilai membebani keuangan daerah hingga Rp500 juta per bulan akibat tingginya biaya operasional yang tidak sebanding dengan pemasukan.

Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye, menyampaikan langsung keputusan tersebut saat mengunjungi RSUD Galesong yang terletak di Jl Poros Galesong, Desa Biring Kassi, Kecamatan Galesong Utara, Rabu (23/4/2205), belum lama ini.

Dalam kunjungan itu, Bupati Takalar yang akrab disapa Daeng Manye bertemu dengan jajaran manajemen, dokter, dan perawat untuk menjelaskan alasan di balik penutupan pelayanan medis di RSUD Galesong itu.

“Pelayanan medis di RSUD Galesong akan kami tutup sementara mulai 1 Mei 2025 untuk melakukan pembenahan standar dan pelayanan, serta mempersiapkan kerja sama dengan BPJS Kesehatan,” ujarnya.

Dari evaluasi Pemkab Takalar, Rumah Sakit yang dibangun menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) lebih dari Rp150 miliar ini hanya menerima satu hingga dua pasien per hari. Sementara, pemasukan per bulan hanya berkisar antara Rp7 juta hingga Rp 10 juta.

News Feed