Ia percaya bahwa kearifan lokal bukan penghambat untuk bersaing di pasar global, justru menjadi nilai lebih. “Kami selalu bilang ke tim: setiap tetes gula ini adalah cerita. Cerita tentang kerja keras petani, tentang dedikasi, dan tentang cinta pada tanah sendiri,” ulasnya.
Usai expo, Dainichi berencana meluncurkan produk turunan seperti gula aren dadu untuk segmen pasar baru. Target jangka panjangnya ambisius, menjadi pemasok gula aren untuk industri F&B dan hotel di Indonesia.
“Kami juga akan manfaatkan data pasar global dari BRI untuk ekspansi ke luar negeri. Ikuti pameran sebesar mungkin, ambil pembelajaran, dan jadikan BRI sebagai partner. Kesuksesan UMKM Indonesia ada di tangan kita bersama,” pesannya.
Direktur Commercial, Small, and Medium Business BRI, Amam Sukriyanto, menegaskan bahwa BRI terus memperkuat ekosistem UMKM agar siap bersaing global. BRI memahami bahwa untuk dapat bersaing di pasar internasional, UMKM tidak hanya membutuhkan produk berkualitas, tetapi juga strategi pemasaran yang tepat dan akses ke jejaring bisnis global.
“Banyak produk menunjukkan bagaimana UMKM Indonesia mampu berinovasi dan memiliki daya saing di pasar global. Oleh karena itu, BRI berkomitmen untuk memberikan dukungan menyeluruh bagi UMKM, baik dalam peningkatan kapasitas bisnis, penguatan daya saing, hingga bantuan perluasan pasar melalui berbagai inisiatif strategis,” ujar Amam. (*)