English English Indonesian Indonesian
oleh

2.150 Kotak Takjil Ludes dalam Sejam

Bagi Ketua STM, Fendy, kegiatan tersebut bukan sekadar bagi-bagi makanan. Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap sesama. Kami tidak hanya sekadar bersepeda, tetapi juga ingin memberi manfaat bagi masyarakat,” ucapnya.

Sepeda Toa Makassar bukanlah komunitas baru. Didirikan 15 tahun lalu, mereka telah banyak menggelar kegiatan sosial. “Setiap tahun kita belajar, supaya aksi sosial kita lebih maksimal,” ujarnya.

Dewan Penasehat komunitas, Ichwan Njiolah yang akrab disapa Opa Ichwan mengatakan saat pandemi Covid-19, mereka membagikan masker dan bantuan untuk rumah sakit. “Tahun ini, kami ingin kembali hadir dengan aksi nyata yang lebih berdampak,” ujarnya.

Seiring waktu berbuka yang semakin dekat, antusiasme masyarakat kian meningkat. Beberapa pengendara yang sudah menerima takjil tak segan-segan mengacungkan jempol, memberikan senyum penuh syukur. Ada yang bahkan turun dari motor sekadar mengucapkan terima kasih kepada para relawan STM.

Satu jam berlalu. Kotak-kotak yang semula menggunung di meja kini habis tak bersisa. Anggota komunitas saling melempar senyum dan tawa kecil, merasakan kepuasan setelah berbagi. Saat azan magrib berkumandang, para anggota STM berkumpul di trotoar, membuka takjil bersama. Keletihan mereka terbayar lunas oleh senyum dan ucapan terima kasih dari orang-orang yang menerima takjil. (*)

News Feed