FAJAR, JAKARTA–Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Dr. Taruna Ikrar, bertemu dengan Menteri Pertanian, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., dalam pertemuan strategis yang berlangsung di Rumah Dinas Menteri Pertanian baru-baru ini.
Pertemuan ini bertujuan untuk memperdalam kerja sama antara kedua lembaga dalam meningkatkan pengawasan keamanan pangan serta mendukung pengembangan obat berbasis tanaman herbal (fitofarmaka), mengingat Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai langkah sinergis guna memastikan pangan yang beredar di masyarakat memenuhi standar keamanan dan kualitas yang ditetapkan. Selain itu, BPOM dan Kementerian Pertanian juga berkomitmen untuk mendorong pemanfaatan tanaman herbal Indonesia sebagai bahan baku obat fitofarmaka yang berdaya saing tinggi.
“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat pengawasan pangan, mulai dari produksi hingga distribusi, demi melindungi masyarakat dari pangan yang tidak aman. Sinergi dengan Kementerian Pertanian menjadi kunci dalam memastikan pangan yang sehat dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Dr. Taruna Ikrar.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya pengembangan fitofarmaka sebagai bagian dari strategi nasional dalam kemandirian obat.
“Indonesia memiliki ribuan spesies tanaman obat yang dapat dikembangkan menjadi fitofarmaka berkualitas tinggi. Dengan dukungan regulasi yang kuat, riset berbasis sains, serta peningkatan standar produksi, kita dapat menjadikan kekayaan alam Indonesia sebagai sumber inovasi dalam dunia kesehatan,” tambahnya.