English English Indonesian Indonesian
oleh

Menemukan Makna Ikhlas Perspektif Islam

Oleh: Aswar Hasan

“Padahal mereka hanya diperintahkan untuk menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama…“ (QS. Al-Bayyinah: 5).

Ayat ini menegaskan bahwa ikhlas adalah inti dari ibadah, yakni memurnikan suatu niat untuk amal apa pun supaya semuanya dilakukan hanya semata untuk Allah.

Ditambah firman-Nya; “Katakanlah, ‘Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tiada sekutu bagi-Nya…” (QS. Al-An’am: 162-163). Ayat ini memerintahkan bahwa setiap amal harus diniatkan hanya untuk Allah semata.

Sementara itu, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali yang dikerjakan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya.” (HR. Nasa’i dan Ibnu Majah).

Rasulullah saw pun bersabda: “Allah berfirman: ‘Aku adalah sekutu yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barang siapa melakukan suatu amal dengan menyekutukan Aku dengan yang lain, maka Aku tinggalkan dia bersama sekutunya itu.'” (HR. Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa agar amal ibadah tidak dilakukan karena riya (pamer) atau tujuan duniawi lainnya.

Pertanyaanya, bagaimana menjalani hidup secara ikhlas berdasarkan Al-Qur’an dan hadis di atas? Jujur saya katakan, bahwa berat. Namun, saya akan menggambarkan bagaimana itu ikhlas.

Ikhlas adalah konsep kehidupan mendalam yang sering kali sulit untuk dipahami secara praktis dalam menjalani kehidupan itu sendiri. Namun, analogi berikut ini insyaallah bisa membantu kita memahaminya dengan cara yang sederhana karena dekat dengan pengalaman hidup kita sehari-hari.

Ikhlas itu seperti buang air besar, dengan ciri yang bisa menggambarkan apa itu ikhlas. Berikut empat cirinya, yaitu: Pertama, untuk melakukannya perlu bersegera. Ketika tubuh Anda memberi sinyal bahwa perlu segera buang air besar, Anda akan bersegera mencari cara untuk melakukannya tanpa menunda-nundanya lagi.

Demikian pula, jika ingin berbuat baik atau menjalankan tugas, orang ikhlas melakukannya dengan bersegera tanpa menunda atau menunggu pujian, penghargaan, atau alasan lain. Sebab, ia menyadarinya bahwa menunda kebaikan hanya akan membawa ketidaknyamanan, baik bagi dirinya maupun orang lain.

Kedua, bersegera mencari tempat yang tidak terlihat secara umum saat melakukannya. Semua pasti paham mengapa buang air besar dilakukan di tempat yang tersembunyi, jauh dari pandangan orang lain. Begitu pula halnya dengan keikhlasan.

Orang yang ikhlas melakukan kebaikan tidak perlu pamer atau menunjukkan kepada orang banyak. Bahwa suatu kebaikan sejati sebaiknya dilakukan secara diam-diam, tanpa berharap penyaksian atau pengakuan dari orang lain.

Ketiga, senang jka hajat sudah terlaksama. Seusai buang air besar, ada rasa lega dan nyaman yang dirasakan. Begitu pula gambaran tentang berbuat ikhlas.

Ketika seseorang melakukan kebaikan atau menyelesaikan tugasnya dengan hati yang bersih, ia akan merasakan kepuasan batin, bukan karena mendapat pujian, tetapi karena ia telah menunaikan tanggung jawabnya dengan baik.

Keempat, tidak lagi perduli apa yang sudah Keluar (yang telah ia lakukan).Seusai buang air besar, kita tidak lagi peduli dengan apa yang telah keluar. Bahkan, kita tidak ingin menyentuhnya, melihatnya, apalagi membawanya pulang.

Begitulah halnya dengan keikhlasan. Orang yang ikhlas tidak memikirkan apalagi mengungkit-ungkit kembali kebaikan yang telah ia lakukan. Ia tidak mencari-cari penghargaan atas perbuatannya atau berharap orang lain selalu mengingat jasa- jasanya itu.

Dengan demikian, Ikhlas adalah seni secara tulus untuk mengerjakan atau melepaskan sesuatu. Laksana buang air besar yang membawa kelegaan, ikhlas membawa kedamaian hati.

Olehnya itu lakukanlah kebaikan tanpa beban, tanpa pamer, dan tanpa berharap balasan dari siapapun kecuali dari Allah. Biarkanlah kebaikan itu berlalu, dtiup angin, sebagaimana kita melepaskan sesuatu yang tidak perlu kita pikirkan lagi setelah buang air besar.

Dengan demikian, hidup kita akan menjadi lebih ringan, bersih, dan lebih berati. Wallahualam bissawab. (*)

News Feed