Nama “Dbatlayar” pun menyimpan filosofi unik. Menurut Joy, mereka sering berdebat dalam proses kreatif, tetapi tetap saling mendukung untuk menampilkan versi terbaik dari diri mereka saat bermusik.
“Dbatlayar artinya kami memiliki layar masing-masing, tetapi pada akhirnya, layar-layar itu mengarahkan kami ke arah yang sama,” tambahnya.
David, sang kakak, mengungkapkan bahwa mereka kini sedang mengerjakan proyek-proyek baru, termasuk rencana menciptakan lagu-lagu anak yang lebih modern.
“Kami ingin membuat lagu yang bercerita dan menyentuh hati. Lirik yang kuat dan penuh cerita adalah kunci agar pesan kami sampai ke pendengar,” ujarnya.
Dalam perjalanan mereka, David dan Joy mengakui masih disibukkan dengan memperkenalkan band mereka ke masyarakat luas.
“Kami sedang membangun fondasi, mengenalkan siapa Dbatlayar itu, dan bagaimana kami ingin membawa lagu anak kembali ke telinga masyarakat,” jelas David.
Band ini optimis bahwa mereka bisa memberikan pengaruh positif lewat karya mereka. Keinginan David dan Joy sederhana: membuat musik yang bisa dinikmati lintas generasi.
“Kami percaya lagu anak punya daya tarik yang tidak lekang oleh waktu, dan kami ingin menjadi bagian dari kebangkitan itu,” kata Joy penuh harap.
Dbatlayar berharap dapat terus menciptakan karya yang mempersatukan, mengingatkan masyarakat akan indahnya lagu anak.
Ini juga untuk mengisi ruang-ruang publik dengan kehangatan musik keluarga. Dengan dedikasi dan cinta pada musik, mereka siap menjadi pencerah di dunia musik Indonesia.(wis)