Selama ini, selain berkutat pada sulitnya mendapatkan benih dan pupuk, petani dan nelayan juga kerap dihadapkan pada anjloknya harga jual produk mereka saat panen. Danny-Azhar menyadari sepenuhnya hal itu dan akan memastikan pemerintah hadir melindungi nasib petani dan nelayan, tulang punggung perekonomian di daerah ini.
Selain itu, Danny-Azhar juga memberi perhatian khusus untuk pengembangan desa. Mengapa? Karena visi Sulsel sebagai Lumbung Pangan Dunia (Global Food Hub) dan model Government Off –Taker menempatkan desa sebagai aktor utama. Petani dan nelayan, sebagian besar berada di desa.
Karena itu, Danny-Azhar berkomitmen memberikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada setiap desa di Sulawesi Selatan sebesar Rp 200 juta per tahun per desa. Alokasinya, 50 juta untuk peningkatan kualitas SDM Kepala Desa dan PKK Desa, 50 juta untuk peningkatan kualitas aparat desa, guru mengaji dan imam masjid, dan 100 juta untuk infrastruktur desa.
Stimulus BKK untuk desa di Sulsel, adalah sebuah langkah awal bagi Danny-Azhar untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di Sulawesi Selatan secara berkeadilan. Nilai BKK untuk desa ini juga akan meningkat seiring dengan pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sulawesi Selatan.
Menariknya, visi Danny-Azhar menjadikan Sulsel sebagai lumbung pangan dunia yang berbasis desa, jelas akan meningkatkan pendapatan asli daerah karena seturut dengan pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan. Sehingga dengan demikian, maka sesungguhnya visi Danny-Azhar ini adalah sebuah harapan baik untuk setiap desa di seluruh Sulawesi Selatan, tanpa terkecuali.