Terbukti data Badan Pusat Statistik menunjukkan Indikator Kesejahteraan Rakyat (IKR) di Sulsel selalu naik setiap tahunnya, begitupun dengan Indeks Pelayanan Publik (IPP).
Pada tahun 2021 misalnya, IKR Sulsel berdasarkan indikator Ketegakerjaan alami perbaikan dari tahun sebelumnya dimana Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik dari 63,40 persen menjadi 64,73 persen. Sementara untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun dari 6,31 persen menjadi 5,72 persen.
Perbaikan ini terus berlanjut setiap tahunnya. Hingga pada 2023 TPAK mencapai 65,66 persen, sedangkan TPT turun menjadi 4,33 persen.
Lalu dari tingkat Kemiskinan, sejak 2021 hingga 2023 menunjukkan trend yang terus menurun. Tercatat dari Maret 2021 sebesar 8,78 persen menjadi 8,70 persen pada Maret 2023.
Selain itu, Pertumbuhan Ekonomi Sulsel di era Andi Sudirman Sulaiman selalu tumbuh positif. Pada 2021 4,64 persen, 2022 5,10 persen, dan 2023 4,51.
Sejalan dengan itu sektor Pertanian sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Sulsel juga berjaya. Produksi beras berhasil ditingkatkan sehingga menghasilkan surplus sebanyak 2,08 juta ton pada tahun 2022.
Capaian yang tidak jauh berbeda dari tahun 2021 dan 2023 itu tidak terlepas dari program Mandiri Benih Andalan yang dijalankan Andi Sudirman sejak mulai menjabat pada tahun 2021. Dimana setiap tahunnya ada ribuan bantuan benih padi yang diberikan secara gratis kepada para petani di Sulsel.
Tidak sampai disitu, sejumlah ruas jalan di Provinsi Sulsel kian masif terbangun hingga menggerakkan perekonomian daerah. Data dari Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel mencatat, sepanjang 1.500 kilometer jalan provinsi telah mengalami peningkatan kemantapan.