FAJAR, MAROS-Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (BEM FIB-UH) bersama Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Budaya melaksanakan Program Bina Desa bertema “Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan” di Kelurahan Baju Bodoa, Maros Baru, Kabupaten Maros. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 19 Oktober 2024, dengan dukungan Mitra Lembaga Adat Kerajaan Marusu.
Hadir dalam kegiatan tersebut adalah para dosen pendamping dari FIB-UH, yakni A. Lili Evita, Fajar Sidiq Limola, dan Muhammad Ridha, serta perwakilan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan bersama 25 mahasiswa FIB-UH.
Program ini bertujuan untuk melakukan pendokumentasian kebudayaan lokal di wilayah Kelurahan Baju Bodoa. Salah satu dosen pendamping, Fajar Sidiq Limola, menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya untuk merespons kebutuhan digitalisasi dalam mendokumentasikan kebudayaan. “Keberadaan dokumentasi ini bisa menjadi jawaban atas persoalan di masa yang akan datang, khususnya terkait akses terhadap kebudayaan lokal yang berharga,” ungkapnya.
Ketua pelaksana, Muh. Aqram Aidid, menambahkan bahwa dalam program ini, mereka akan mendata dan mendokumentasikan budaya-budaya penting seperti Mappalili, Mappadendang, dan Katabokko. “Budaya-budaya ini perlu terus dilestarikan dan diketahui oleh generasi mendatang,” ujarnya.
Para peserta program diterima di Balla Lompoa Kerajaan Marusu, dengan kehadiran Andi Abdul Waris Tajuddin Karaeng Sioja, Raja Kekaraengan Marusu, Lurah Baju Bodoa, Kadi’ Baju Bodoa, dan perwakilan lembaga seni Kelurahan Baju Bodoa. Usai acara penyambutan, para mahasiswa turun langsung ke lapangan untuk melakukan wawancara dan pengumpulan data. Salah satu hasil yang diharapkan dari program ini adalah video dokumenter yang mendokumentasikan kebudayaan di Kelurahan Baju Bodoa. (*)