English English Indonesian Indonesian
oleh

Budayawan Cemas Budaya Sulsel Hancur Bila Salah Pilih Pemimpin

FAJAR, MAKASSAR- Budayawan Sulawesi Selatan, Halilintar Latief mencemaskan situasi kebudayaan Sulsel di tahun-tahun mendatang, dalam dialog kebudayaan dan kebangsaan, Kibar Merah Putih, Sanggar Merah Putih Makassar (SMPM), di Gedung Kesenian Societet de Harmonie, Sabtu, 19 Oktober 2024.

“Kalau di pilkada kita salah pilih pemimpin maka saya khawatir dan mencemaskan nasib masyarakat tradisi dan budaya di Sulsel,” ungkap Halilintar, budayawan yang sempat protes atas perlakuan terhadap penolakan Bissu yang akan melakukan ritual dalam rangka HUT kabupaten Bone tahun 2022 lalu oleh Gubernur Sulsel.

Padahal, menurut Aslan Abidin, salah satu tokoh sastra mengungkapkan bahwa Sulawesi Selatan punya potensi kebudayaan yang besar.

“Ada karakter intelektual, misalnya bagaimana dalam catatan bangsa portugis misalnya tentang Karaeng Pattinggaloang yang menguasai beberapa bahasa asing dan punya antusiasme besar pada pengetahuan,” ujarnya sebagai salah satu pembicara dalam dialog Kebangsaan dan Kebudayaan Kibar Merah Putih Makassar.

Dialog Kebangsaan dan Kebudayaan yang digagas Sanggar Merah Putih Makassar (SMPM) -sebuah kelompok kesenian yang eksis sejak 1974 hingga sekarang ini- merupakan rangkaian kegiatan Kibar Merah Putih.

Sebelum dialog, Danny Pomanto datang menyapa para budayawan dan Seniman di dalam aula tertutup teater Gedung Kesenian Sulsel Societet de Harmonie. Danny yang saat ini cuti sebagai walikota Makassar karena menjalani masa kampanye sebagai calon Gubernur pada pemilihan Gubenur dan wakil guvenur Sulsel 2024. Ia sempat didaulat memberikan testimoni ringkas. Danny sempat memperhatikan keadaan gedung peninggalan belanda yang sejak awal memang diperuntukkan sebagai ruang berekspresi seniman.

News Feed