Dalam konteks pilkada, idealnya baik calon maupun pendukung berkampanye secara strategis dan elegan. Mereka seharusnya mengetahui bagaimana berbicara (how to speak), apa yang dibicarakan (what to speak), kapan berbicara (when to speak), berapa banyak yang harus diucapkan (how much to speak), dan kapan waktunya diam (when to be quite). Diam berarti tidak berbicara apa pun tanpa alasan yang berharga (reason to speak). Di saat yang tepat, diam adalah cara untuk menyelamatkan kewarasan seseorang (to save someone sanity). That’s the power of silence!
News Feed
Memanfaatkan Media Sosial dalam Dakwah: Solusi atau Dilema?
Opini|Selasa, 26 Desember 2023 18:18 PM
Oleh: Moh Faizal Lupphy SahabMahasiswa Program Studi Jurnalistik Islam, IAIN Parepare Di tengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,
Dikubur Hidup-hidup di Atas Pemakaman Milik Negara
Opini|Selasa, 26 Desember 2023 15:48 PM
Oleh: M Ian Hidayat Anwar (Pengacara Publik LBH Kota Makassar) Di Makassar, kota mahsyur Indonesia bagian Tengah. Orang-orang
Tetap Optimistis di Tahun Politik
Opini|Sabtu, 23 Desember 2023 20:34 PM
OLEH: Andi Yuslim PatawariWakil Rektor Universitas Jakarta/Politisi NasDem “Bagi saya, refleksi akhir tahun merupakan sebuah momen berharga untuk
Natal, Kemanusiaan, dan Pesta Demokrasi
Opini|Sabtu, 23 Desember 2023 09:47 AM
Oleh: Pastor Aidan P. Sidik* Natal menghadirkan nilai inti perayaan agung. Kelahiran Sang Juru Selamat sekaligus menantikan kedatangan-Nya
Kebaikan dan Dosa Menuju Pemilu
Opini|Sabtu, 23 Desember 2023 09:45 AM
Oleh: Prof Qasim Mathar* SAYA menulis, “Prof. Jalaluddin Rahman, sahabatku. Info berciri “diteruskan” yang berisi kecemasan tentang bangsa
- Sebelumnya
- 1
- …
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- …
- 217
- Berikutnya