Dalam konteks pilkada, idealnya baik calon maupun pendukung berkampanye secara strategis dan elegan. Mereka seharusnya mengetahui bagaimana berbicara (how to speak), apa yang dibicarakan (what to speak), kapan berbicara (when to speak), berapa banyak yang harus diucapkan (how much to speak), dan kapan waktunya diam (when to be quite). Diam berarti tidak berbicara apa pun tanpa alasan yang berharga (reason to speak). Di saat yang tepat, diam adalah cara untuk menyelamatkan kewarasan seseorang (to save someone sanity). That’s the power of silence!
News Feed
Bissu vs Pemerintah: Ritual Adat Mattompang Arajang sebagai Medan Pertarungan Kuasa
Opini|Senin, 4 April 2022 18:35 PM
Oleh: Asrul Nur Iman, Pengajar di FISIP UPRI Makassar “Pada acara mattompang itu harus ada bissu-nya, jadi pada
Bissu: Ironi Budaya, Anakronisme Sejarah, dan Kekerasan Terminologi
OLEH: Subarman Salim Peneliti di Kata Kajao Kiwari Kini, semua tentang bissu diliputi ironi. Sebagai komunitas, eksistensi mereka
Bissu Bone: Kekerasan Kultural dalam Ritual Budaya
oleh: Jessy Ismoyo PhD Student in Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) Universitas Gadjah Mada (UGM) Pada 28
Bissu dan Perlawanan Tanpa Suara
Oleh: Andi M. Akhmar, Pengajar di FIB Unhas Ketidakterlibatan bissu di Bone dalam Hari Jadi Bone ke-692 (selanjutnya
Baratayuda Idealisme dan Pragmatisme
Opini|Kamis, 31 Maret 2022 14:59 PM
Pemecatan Terawan Agus Putranto (TAP) dalam Muktamar IDI XXXI di Banda Banda Aceh, 25 Maret 2022, kontan memantik
- Sebelumnya
- 1
- …
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- …
- 215
- Berikutnya