Panggilan hati mengantarnya ke profesi ini. Bahkan harus menggunakan trail lantaran medan ekstrem.
ASHARI PN
Bone
Jam sebentar lagi menunjukkan tengah malam, Selasa, 6 Agustus 2024. Raungan knalpot motor trail masih terdengar nyaring di tengah pekat hutan, di Desa Bontojai, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone.
Sesosok wanita berkerudung ungu tampak berusaha keras mengontrol kendaraan besar jenis Kawasaki KLX yang dipakainya tidak terjatuh. Motir itu jelas sangat besar untuk ukuran tubuhnya. Kedua kakinya bahkan harus berjinjit untuk mengontrolnya.
Meski demikian, Mega Armini yang merupakan Bidan Pustu di Desa Bontojai, sudah cukup berpengalaman dan terlatih mengendarai motor begitu. Sudah 14 tahun ia mengendarai trail dalam bertugas.
Tujuannya tak lain demi memastikan masyarakat di pelosok tetap mendapatkan layanan kesehatan. Ini bukan kali pertama dirinya harus jalan malam untuk menjawab harapan pasiennya. Mega bahkan tak ingat berapa kali ia sudah melakukannya.
Menurutnya, hal ini sudah biasa sejak menjadi bidan di Desa Bontojai. Saat berkendara, Mega bisa dengan lincah mengendarai trail sehingga dengan mudah melewati satu genangan lumpur ke genangan lainnya.
Sepatu bot dan beberapa bagian bajunya kotor oleh cipratan lumpur. Kerap dia terjatuh dan tiba di rumah pasien dengan penuh lumpur. Namun, kali ini perjalannya ke Dusun Bahollangi, Desa Bontojai bisa berhasil tanpa jatuh.
Malam itu Mega menangani pasein yang akan melahirkan. Beruntung hingga dini hari, dirinya berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik.