Hendra dirawat di rumah sakit selama dua pekan dan baru muncul reaksi setelah minum obat itu sektiar 20 hari. Sayangnya, sampai sekarang tidak ada pertanggungjawaban lanjutan dari puskesmas.
“Adikku ini masih terus kontrol bolak-balik, masih ada obat yang harus dia minum dan dibelinya di luar,” tambah Aisyah.
Aisyah berharap pihak puskesmas bertanggung jawab sehingga Hendra mendapatkan perawatan.
“Obatnya bagaimana tanpa harus mengeluarkan biaya karena orang tuanya juga sudah pisah (cerai), jadi hanya neneknya yang rawat-ki,” harapnya.
Klaim Sesuai SOP
Sementara itu, Kepala Puskesmas Lapadde, Nurhaidah menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pelayanan sesuai dengan prosedur.
“Adapun masalah yang dialami pada saat itu, kami tidak bisa memantau setelah pulang ke rumahnya, apakah kondisinya bagaimana (membaik atau memburuk),” jelasnya.
“Pasien yang ada di sini kalau pulang, ada keluhannya, pasti datang ke sini kembali,” tambah Nurhaidah.
Pihaknya baru mengetahui masalah Hendra setelah empat hari berada di rumah sakit. Dia ke sana bersama kepala dan sekretaris diskes, plus perawat puskesmas.
Untuk masalah kesehatan selanjutnya, Nurhaidah mengaku tetap melayani dan tidak pernah menolak pasien tersebut. Jika tidak bisa ditangani, pasti akan dirujuk ke rumah sakit. (ams/zuk)