MAKASSAR, FAJAR – Kredit Usaha Rakyat (KUR) tumbuh signifikan. Pertanian dan perdagangan mendominasi.
DUA sektor itu paling banyak menyumbang penyaluran KUR perbankan. Khususnya di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI), termasuk Sulawesi Selatan.
Hal ini bisa dilihat dari data perbankan terkait dengan alokasi dan distribusi KUR mereka. Dua sektor itu mendominasi, bersama industri pengolahan dan jasa penyediaan akomodasi.
Bank Sulselbar, misalnya. Pada 2024 ini, bank milik pemprov itu menggelontorkan anggaran jumbo untuk KUR. Mereka mematok target nilai distribusi sampai pada angka Rp1 triliun.
Jumlah ini mengalami lonjakan drastis dari tahun lalu yang jumlah alokasinya hanya berada di angka Rp158 miliar. Kenaikan signifikan ini dilakukan demi menunjang program Pemprov Sulsel yang dianggap sejalan dalam upaya mengembangkan sektor-sektor unggulan.
Pemimpin Departemen Ritel Divisi Ritel dan Kredit Bank Sulselbar, Marhumah Umar mengatakan, target tahun ini sengaja dinaikkan karena ingin memberi akses cakupan yang lebih besar kepada masyarakat secara luas.
Namun begitu, realisasinya belum signifikan. Tercatat, sepanjang tahun 2024 ini KUR Bank Sulselbar yang sudah disalurkan baru berkisar di angka 17 persen lebih. Hal itu yang akan digenjot agar distribusi bisa semakin masif dan mencapai target.
”Kalau target plafon KUR kami untuk tahun 2024 ini nilainya sebesar Rp1 triliun. Dari jumlah itu, yang sudah tersalurkan sampai dengan Juni 2024 sebesar Rp179,5 miliar atau 17,95 persen dari target,” ujarnya kepada FAJAR, pekan lalu.