FAJAR, MAKASSAR– Bakal Calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi) menjadi magnet bagi sejumlah kandidat lain. Mereka pun mendekat untuk berpaket.
Hal itu terlihat jelas dari pertemuannya dengan sejumlah kandidat lain, seperti Irwan Adnan, Azhar Arsyad, Ahmad Susanto, Sri Rahmi, Adi Rasyid Ali, hingga yang terakhir Aliyah Mustika Ilham. Bahkan Indira Yusuf Ismail pun sempat bertemu dengan Appi ke kediaman Indira.
Appi mengaku sudah berkomunikasi dengan banyak pihak. Beberapa dari yang ditemui memang menarik untuk dipertimbangkan, termasuk peluang menjadi pendampingnya di Pilwalkot Makassar.
“Saya sudah ketemu Ahmad Susanto, Irwan Adnan, Sri Rahmi, Pak ARA dan beberapa lainnya. Ya namanya ketemu politisi, pasti pembahasannya juga mengenai politik,” ujarnya kepada awak media, Minggu, 14 Juli.
Bahkan Appi bertemu dengan anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Aliyah Mustika Ilham, di kediaman Aliyah, Jalan Maipa, Kota Makassar, Minggu, 11 Juli. Kata Appi, di sana dia banyak bercerita, termasuk kemungkinan berpaket di Pilwalkot Makassar.
”Ya, saya teleponan dengan Pak IAS dan mampir ke Jl Maipa (kediaman Aliyah), kami ngobrol, melihat ke depan, dan mudah-mudahan punya satu visi yang sama. Yang kedua, kami masih butuh supporting dari partai. Golkar enam kursi, demokrat ada 3, berarti masih butuh tambahan satu lagi,” ujarnya.
Dia juga mengaku, jika paket ini terwujud, maka akan bagus untuk ke depannya. Namun jika tidak, dia juga tidak mempermasalahkan. Sebab menurutnya, setiap partai punya aturan dan ketentuannya sendiri, sehingga tidak bisa dicampuri.
“Kita tinggal mengatur dan melengkapi persyaratan. Demokrat kan ada tiga kursi, ya bisa. Kita juga tidak tahu siapa yang mereka usung, banyak kandidat, jadi kita menunggu saja. Kita tidak bisa mencampuri urusan partai lain, sehingga di dalam proses ini kami maksimalkan dulu lah semuanya, syukur-syukur kalau bisa ketemu,” tuturnya.
Dia juga mengaku, IAS memberikan respons baik terkait hal ini. Dia menganggap IAS sebagai politikus senior yang punya intuisi bagus dalam politik. Hanya saja, kata dia, IAS tidak gamblang menyatakan Appi harus berpasangan dengan Aliyah atau yang lain.
“Pak IAS politisi yang punya pengalaman tentu punya intuisi dalam menyikapi ini. Dia tidak menyatakan tidak, tidak mengatakan juga tidak melarang. Intinya kita bergerak dulu bersama-sama untuk melihat bagaimana kemungkinan yang ada,” jelasnya.
Selain bertemu Aliyah, satu hari sebelumnya Appi bahkan blusukan bersama Ketua Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali (ARA), ke tempat pelelangan ikan. Mereka menyapa warga bersama-sama. Itu juga diduga sebagai komunikasi politik jelang Pilwalkot.
“Iya, kemarin sama Pak ARA. Makanya saya bilang, kita melihat seperti apa pola yang ada. Karena masing-masing partai punya syarat yang harus kita ikuti dan itu sangat tergantung dengan keputusan yang akan diambil oleh partai. Tetapi kan pasti sampai di pusat, bahwa partai itu setuju atau tidak, ya kita tidak tahu,” tuturnya.
ARA sendiri mengaku sempat membahas masalah politik dalam pertemuannya dengan Appi. Bahkan juga membahas terkait pembangunan Kota Makassar ke depannya.
“Kita semua berharap Makassar lebih baik, insyaallah. Makassar ini butuh pemimpin yang punya gagasan dalam membangun kota, saya kira Wattunnami Appi,” kata ARA.
Kemudian, beberapa waktu lalu Appi juga menemui ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad di kantor DPC PKB Kota Makassar. Di sana dia banyak berbincang seputar Pilwalkot Makassar juga.
Ketua DPC PKB Makassar Fauzy Andi Wawo menyatakan, pertemuan itu merupakan bagian dari silaturahmi sekaligus penjajakan kemungkinan mempertahankan Koalisi Golkar-PKB atau Pisang Ijo yang sempat digaungkan.
Dalam pertemuan itu, Appi dan Azhar sepakat untuk menentukan koalisi di akhir bulan Juli, khususnya setelah hasil survei kedua sudah keluar. “Jadi kita survei simulasi. Kami sepakat sampai akhir Juli untuk bekerja dengan maksimal demi menaikkan elektoral,” tutur Fauzy.
Secara formal, Appi dan Azhar telah bertemu dua kali. Appi sendiri mengaku, penentuan wakil akan dilakukan setelah hasil survei kedua tuntas. “Mungkin di akhir Juli, kita harus siap-siap mendaftar karena waktu kampanye sangat singkat,” jelasnya. (wid/ham)