Sayangnya, Rp3 triliun nilai total aset ini sedikitpun tak termanfaatkan. Irsal mengatakan tengah berupaya menjajaki beberapa badan usaha hingga perusahaan untuk ikut terlibat dalam pemanfaatan aset dalam bentuk kerja sama daerah dengan pihak ketiga.
“Di regulasi ada dimungkinkan seperti itu. Ini banyak, bisa dengan investasi properti. Jadi dengan pengusaha yang bisa, contoh kecil seperti di (Hotel) Rinra di Makassar, kerja sama dengan Claro, tapi saham provinsi itu 51 persen,” jelas Irsal.
Jumlah PAD cukup berpengaruh, bahkan berdampak pada tambahan penghasilan pegawai (TPP) dari tiap pegawai di Bone. “Kita akan bergerak ke situ, jadi kita harapannya itu, dari PAD kita bisa membiaya diri sendiri,” tandasnya. (an/zuk)
Andi Islamuddin