English English Indonesian Indonesian
oleh

Pasien Bonceng Pulang Jenazah, Direksi RS Terancam Dicopot

FAJAR, BONE— DPRD Bone geram. Mereka mengancam akan mencopot direksi RS Datu Pancaitana jika kembali menelantarkan pasien.

Hal ini sekaitan, pasien RS Datu Pancaitana membonceng jenazah bayinya menggunakan sepeda motor dari Bone ke Sinjai karena tidak memiliki cukup uang.

Ketua Komisi IV DPRD Bone dr A Ryad Baso Padjalangi menyesalkan hal seperti ini terjadi. Ia pun meminta manajemen RSUD Datu Pancaitana untuk mengevaluasi pelayanan.

“Kalau saya sebetulnya mau copot saja sekalian. Tetapi, kita lihat sendiri ini memang murni sopir yang tidak koordinasi dengan manajemen rumah sakit. Ibaratnya ini SP3 untuk mereka,” kata Ryad usai pertemuan dengan manajemen RSUD Datu Pancaitana di Kantor DPRD, Rabu, 2 Februari 2022.

Ryad mengaku, sangat malu akan kejadian ini. Nama baik Kabupaten Bone tercederai karena ulah satu pihak.

“Bayangkan, Bone yang berbuat, Sinjai yang kelabakan, dan Gubernur yang meminta maaf. Malu kita,” sesalnya.

Dalam rapat tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bone A Muh Salam meminta penetapan biaya sewa ambulans tidak lagi dipegang oleh sopir. Tetapi, harus ditangani orang yang betul-betul dapat mengambil keputusan dengan bijak.

“Kita tidak bisa juga menyalahkan sopir. Bisa saja dia juga menjalankan prosedur yang ada. Hanya saja, ini karena tidak dilaporkan ke pimpinannya. Padahal kalau ini dilaporkan tidak akan terjadi seperti ini,” tegasnya.

Muh Salam juga meminta direksi RSUD Datu Pancaitana tidak memecat sopirnya. Kalau memang betul-betul dia menjalankan prosedur yang ada. “Karena saya dengar dia dipecat, ya,” katanya di hadapan Direktur RSUD Datu Pancaitana. (tam/zuk)

News Feed