MAKASSAR, FAJAR — Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel terus berupaya memacu potensi pariwisata daerah. Salah satunya dengan menyiapkan sistem pengelolaan destinasi pariwisata berbasis data.
Senin 24 Juni 2024, sebanyak 40 peserta mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Hotel Claro Makassar. Para peserta merupakan pengelola daya tarik wisata yang sudah terdata dalam Sirpasnas tahun 2022-2023. Ada pula Pengelola desa wisata yang masuk dalam 50 besar ADWI Sulsel.
Kepala Disbudpar Sulsel, Muhammad Arafah menjelaskan, Sulsel merupakan salah satu provinsi yang memiliki keindahan alam. “Hal ini memberikan peluang untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan demi peningkatan PAD,” jelasnya.
Menurutnya, pengembangan parisata tidak hanya sekadar menambah devisa maupun PAD. Lebih dari itu, juga diharapkan bisa menyiapkan lapangan pekerjaan.
Destinasi wisata Sulsel, tambah Arafah saat ini sudah mengalami peningkatan jumlah pengunjung. Event pariwisata juga makin digalakkan, tinggal bagaimana mengoneksikan teknologi dan data yang baik.
“Basis data punya peran penting, termasuk dalam bidang pariwisata. Dari data ini bisa diambil sebuah kebijakan yang jelas dan terarah,” katanya.
Keberlanjutan pengembangan tata kelola destinasi wisata melalui bimbingan teknis ini diharapkan dapat memberi penguatan materi informasi terkait pengembangan aspek pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah, khususnya di Sulsel.
“Diharapkan pula mampu meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan pariwisata dalam pengembangan tata kelola destinasi wisata berbasis data sebagai upaya peningkatan layanan,” harapnya.