English English Indonesian Indonesian
oleh

Perkuat Diplomasi Indonesia di Tajikistan, Menteri Basuki dan Dubes Fadjroel Hadiri The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference

Sebagai informasi, pada World Water Forum ke-10 di Bali beberapa waktu yang lalu, Perdana Menteri Rasulzoda bertemu dengan Presiden Jokowi untuk menyatukan komitmen dalam meningkatkan kerja sama antara kedua negara.

Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi Tajikistan atas pengalamannya dalam pengembangan dan rehabilitasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Tajikistan memiliki PLTA Nurek dengan kapasitas terpasang lebih dari 3.000 megawatt, yang dapat menghasilkan sekitar 50 persen dari total kebutuhan energi tahunan di Tajikistan. Pemasangan turbin baru selama proyek rehabilitasi juga meningkatkan manfaat hingga 35 tahun dan meningkatkan kapasitas dari 40 MW menjadi 375 MW.

“Indonesia ingin mencapai net zero carbon dengan menerapkan transisi sumber energi terbarukan, yang dapat dicapai salah satunya melalui pembangunan bendungan PLTA. Hingga tahun 2024, Indonesia telah membangun sekitar 240 bendungan besar, dengan bendungan terbanyak berada di wilayah Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Menurut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, potensi PLTA di Indonesia berpotensi meningkat hingga 16.027 MW,” jelas Menteri Basuki.

Menteri Basuki juga mengapresiasi Tajikistan yang telah memiliki roadmap mencapai netralitas karbon pada tahun 2050, dan telah merealisasikannya salah satunya dengan pemanfaatan dan perluasan tenaga air yang besar, yang menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Pada tahun 2020, tenaga air telah menyumbang 98% dari pembangkitan listrik di Tajikistan dan mengurangi emisi karbon yang cukup besar.

News Feed