Dengan dasar cash flow juga dapat dilakukan financial planning corporate, sehingga keberlangsungan bisnis terjaga terus menerus. Cash flow merupakan proyeksi arus kas masuk dan kas keluar. Membantu mendapatkan informasi di saat mana perusahaan terjadi plus atau minus keuangan.
Dengan mengetahui hal tersebut, perusahaan secara dini dapat melakukan perbaikan-perbaikan secara cepat, sehingga tidak terjadi distress financial dan distrust corporate. Agar trust brand image terjaga, dengan cash flow juga dapat tercipta efisiensi dan penghematan pengeluaran biaya.
Alasannya, karena cepat diketahui biaya-biaya mana yang perlu dilakukan pemangkasan, dianggap pemborosan. Terjadi skala prioritas pengeluaran dan dengan cash flow biaya dapat dikendalikan. Juga dibutuhkan kepatuhan melaksanakan proyeksi cash flow, apalagi saat sekarang ini situasi perekonomian dunia lagi gonjang ganjing. Tingkat bunga dan inflasi tidak menentu, kurs dolar Amerika Serikat telah menyentuh Rp16.000, corporate maupun perorangan harus memperketat cash flow agar dengan ketidakpastian ini seharusnya menjadi peluang bagi corporate maupun perorangan untuk meraih keuntungan besar.
Apabila punya capital intellectual dalam memainkan cash flow, bagi corporate sebaiknya menambah jumlah kredit untuk menambah jumlah produksi. Utamanya produk yang dapat diekspor, dibanding mengurangi kredit karena takut berutang.
Takut dengan uncertainty saat ini sehingga prinsip “jangan takut berutang” perlu lebih disosialisasikan. Asal saja, kredit itu digunakan untuk hal-hal yang produktif. Saatnya sekarang pemda dan perbankan membantu meningkatkan permodalan UMKM agar dapat meningkatkan produksi, khususnya produksi barang barang ekspor selagi nilai kurs dolar menguat.
