Oleh; Suf Kasman, Dosen UIN Alauddin
Membangkitkan semangat ๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎ setelah liburan lebaran sedikit menjadi tantangan. Kadang rasanya ๐ฃ๐ข๐ฅ ๐ฎ๐ฐ๐ฐ๐ฅ saat mulai ๐ฏ๐ฒ๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎ usai vakansi Idul Fitri.
Boleh jadi rasa bahagia bersama keluarga di kampung saat ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ณ๐ฆ ๐ญ๐ข๐ธ๐ข๐ฌ ๐ฃ๐ข๐ญ๐ฆ, ๐ฃ๐ฆ๐ต๐ต๐ฆ ๐ค๐ถ๐ธ๐ช๐ธ๐ช, ๐ต๐ถ๐ฏ๐ถ ๐ญ๐ฐ๐ฌ๐ข, ๐ญ๐ช๐ฌ๐ฌ๐ถโ ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ถโ, ๐ฑ๐ฆ๐ค๐ข๐ฌ ๐ฃ๐ถ๐ฆ lagi terngiang, masih menyimpan jejak-jejak rasa juwita.
Tidak sedikit masih mengarsip album indah dan mengingat kenangan rancak.
Menciptakan dongengan idiosinkratis sambil tertawa lepas dengan keluarga bahagia.
Binar dan elegi saling berbalas pantun cengengesan, bersama separuh jiwa penghuni raga.
Namun kini, usailah lakon episode demi episode fragmen terbaik liburan lebaran Idul Fitri, kita kembali ke habitat untuk memulai ๐ฏ๐ฒ๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎ lagi.
Semangat ๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎ tak boleh redup.
Ayo kawan, semangat ๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎ lagi!
Lakukan atmosfer rutinitas sewajarnya, ๐ฏ๐ฒ๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎ dengan sepenuh hati.
Karena itu, bisa tentukan esokmu yang sudah dijanjikan Ilahi Rabbi.
Bersyukurlah sudah punya pe๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎan yang menyenangkan.
Coba Anda menoleh ke kanan-kiri begitu banyak ๐ฑ๐ถ๐ข๐ฌ-๐ฑ๐ถ๐ข๐ฌ pribumi belum mendapatkan pe๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎan memadai.
Pelanginya sirna di balik mendung, dunianya pun semakin meredup.
Aku tidak tau, apakah memang nasibnya kurang beruntung, atau kebijakan dari Administrator Negeri belum tepat sasaran untuk mengatasinya. Padahal tak ada yang mustahil dalam hidup ini sekiranya mau ๐ฏ๐ฒ๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎ, selama ada kemauan pasti ada jalannya. Kalau gak ada jalannya berarti jalan buntuโฆ!!!
Kewajiban kita sebagai pe๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎ hanyalah giat ๐ฏ๐ฒ๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎ. Kewajiban rezeki ialah mengejar para pe๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎ, bukan pe๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎ yang mengejar rezeki. Satu-satunya cara untuk melakukan pe๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎan hebat adalah mencintai apa yang di๐ธ๐ฒ๐ฟ๐ท๐ฎkan kekinian.