Visa, perusahaan teknologi pembayaran, mengungkap bahwa presentase pengguna dompet digital (e-wallet) di Indonesia mengalami peningkatan 92 persen atau setara dengan 150 juta pengguna hingga pada akhir 2023.
Dengan adanya perpindahan yang jelas dari tunai ke e-wallet, dapat diprediksi bahwa tren penggunaan e-wallet akan terus berkembang dalam beberapa tahun mendatang. Namun, tetap diperlukan upaya dari penyedia e-wallet untuk terus meningkatkan layanan, keamanan, dan inovasi agar dapat memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pengguna dengan baik.
Bisnis dan layanan konsumen juga telah beradaptasi dengan perubahan ini. Banyak pedagang dan merchant yang kini menerima pembayaran melalui e-wallet sebagai bagian dari strategi mereka untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan memenuhi preferensi konsumen yang semakin digital.
Tingkat Kepercayaan
Tingkat kepercayaan terhadap e-wallet telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Faktor utama yang membentuk kepercayaan ini mencakup keamanan teknologi yang semakin canggih, perlindungan data yang lebih baik, serta regulasi yang ketat dari pihak otoritas keuangan. Selain itu, banyak penyedia e-wallet yang aktif dalam membangun hubungan yang transparan dengan penggunanya, menyediakan layanan pelanggan yang responsif, dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi masalah keamanan penggunanya.
Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa kepercayaan tidak datang dengan sendirinya. Penyedia e-wallet harus terus meningkatkan standar keamanan, memberikan edukasi kepada pengguna tentang praktik yang aman, dan memberikan perlindungan yang kuat terhadap data pribadi pengguna. Dengan demikian, kepercayaan terhadap e-wallet dapat dipertahankan dan ditingkatkan di masa depan.