RINI Astuti membuka selembar amplop. Tiba-tiba dia sujud syukur. Amplop itu berisikan ucapan selamat kepadanya karena mendapatkan satu unit rumah gratis.
Ruki, ibu dari Rini yang sudah sepuh serta Fahrana, putrinya ikut sujud. Pengumuman penerima rumah program Ramadan Rumah Impian itu dilakukan dalam sebuah seremoni yang juga dihadiri Bupati Maros, Chaidir Syam. Chaidir juga tampak terharu.
Selama ini, Rini yang merupakan janda tiga anak tinggal di rumah reyot bersama tiga anak serta ibunya. Rumah itu pun cuma berdiri di atas lahan milik sebuah perusahaan. Setiap saat mereka dilanda cemas, khawatir bila sudah waktunya diminta angkat kaki.
Rini kerja serabutan. Kadang memulung barang bekas, demi menyambung hidup bersama anak dan ibunya.
Ada dua keluarga yang dihadirkan sebagai kandidat penerima rumah. Selain keluarga Rini Astuti, ada juga keluarga Abdul Latif (74). Latif datang didampingi dua cucunya. Sehari-hari menjadi tukang becak dengan pendapatan yang juga tak menentu.
Pembawa acara memohon maaf karena rumah yang dibagikan hanya satu unit. Namun, keluarga Latif tetap mendapat hadiah, yakni uang tunai dari Haji Badris, Direktur PT Mandiri Pratama Putra, yang juga menjadi donatur rumah yang dibagikan untuk keluarga Rini.
“Saat ini kami sudah membangun 150 unit rumah di perumahan ini. Doakan bisa hingga 600 unit dan diminati masyarakat,” ucap Badris.
Badris adalah satu sekian pengembang anggota REI Sulsel yang berinfak rumah pada program RRI tahun ini. Sejauh ini, RRI sudah memasuki edisi ke-13 dengan total 105 uni rumah telah dibagikan.