”Tentu ini menjadi bagian kontribusi kami kepada negara. Dengan cara melahirkan insiyur yang kapabel, yang mampu menunjukkan eksistensi kita semakin nyata dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara,” tuturnya.
Ketua Program Studi PPI UNM, Muhammad Farid menambahkan untuk tahap awal ini ada 34 orang mahasiswa yang terdaftar. Mereka masuk dalam dua jalur, RPL dan reguler. Khusus untuk jalur RPL, memang diperuntukkan bagi mereka yang sudah menyandang sarjana teknik dan sarjana terapan, dengan pengalaman kerja di atas dua tahun.
Kemudian kalau dia sarjana peternakan, sarjana perikanan dan sarjana kehutanan, mereka harus sudah memiliki pengalaman kerja di atas tujuh tahun. Itu menjadi syarat untuk bisa mengambil jalur RPL.
”Jadi kalau RPL itu hanya mengupload portofolio. Misalnya ijazahnya, pelatihan apa yang pernah diikuti, workshop apa, pernah membuat karya tulis, kemudian bahasa yang dikuasai dan sebagainya,” jelasnya.
Farid juga mengatakan, untuk jalur RPL tidak ada kuliahnya. Sehingga, hasil portofolionya itu diupload kemudian dikonversi dengan nilainya, sesuai dengan enam mata kuliah yang ada, dan durasinya hanya satu semester.
Sedangkan untuk mereka yang sudah menyandang gelar sarjana pendidikan teknik dan sarjana sains, harus memiliki pengalaman kerja di atas lima tahun, baru boleh mengambil jalur reguler.
”Kalau yang jalur reguler, mereka akan tetap berkuliah seperti biasanya saja. Mereka akan menjalani masa kuliahnya selama dua semester,” ungkapnya. (wid/lin)
