English English Indonesian Indonesian
oleh

Aneh, Harga Beras Makin Naik tapi Daerah Menurun, Waspadai Potensi Inflasi Besar

Terpisah, pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa harga beras pada minggu pertama Maret mengalami kenaikan 3,06 persen dibanding rata-rata harga pada Februari 2024.

’’Namun demikian, jumlah wilayah yang mengalami kenaikan harga beras pada minggu pertama Maret sedikit menurun dibanding Februari, yaitu terjadi di 75,28 persen wilayah Indonesia,’’ ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini pada rakor inflasi yang digelar Kemendagri, Rabu (13/3/2024).

Pudji memerinci, jumlah kab/kota yang mengalami kenaikan harga beras pada Februari mencapai 281 kab/kota (harga rata-rata Rp15.482 per kg).

Sementara pada minggu pertama Maret turun menjadi 271 kab/kota (harga rata-rata Rp15.956 per kg).

Berdasar pemantauan harga SP2KP pada minggu pertama Maret, beberapa komoditas pangan yang menunjukkan tren kenaikan harga.

’’Di antaranya, yakni cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, beras, daging ayam ras, dan cabai rawit,’’ katanya.

Meski begitu, Pudji menyebut tekanan inflasi untuk harga pangan bergejolak (volatile food) harus tetap diwaspadai.

’’Khususnya pada produk hortikultura (cabai merah dan cabai rawit) dan peternakan (telur ayam ras dan daging ayam ras) perlu dipantau. Mengingat ada kemungkinan terjadinya potensi inflasi dari komoditas tersebut,’’ jelas dia.

Khusus untuk komoditas beras, Pudji menyebut saat ini beras berangsur terkendali dengan masuknya masa panen di beberapa sentra produksi. (wan/dee/jpg/zuk)

News Feed