English English Indonesian Indonesian
oleh

Di “Keluar Main 1994”, Arif Brata Harus Memilih: Sekolah, Sepak Bola, atau Asmaranya


Di satu sisi, anak merasa memiliki hak untuk memilih jalur karier yang diimpikannya. Di sisi lain, orang tua yang merasa sudah memiliki pengalaman hidup di masa lalu merasa berkewajiban untuk mengarahkan anaknya ke jalur terbaik menurut mereka.

Akan seperti apa akhir cerita Ibo di “Keluar Main 1994”? Penonton akan sama-sama diajak mengikuti kisah Ibo.

Alur Kisah
Satu-satunya hal menyenangkan bagi Ibo di dunia ini adalah bermain sepak bola. Ibo bersama teman-teman dekatnya; Jufri, Ippang, dan Concong sering bermain bersama di sore hari. Namun hal ini tidak direstui oleh ayah Ibo, Pak Karim, yang menuntut Ibo untuk lebih fokus belajar agar bisa menjadi insinyur seperti bos-bosnya di tempat kerja.

Atas desakan orang tuanya, akhirnya Ibo mendaftar ke bimbingan belajar. Ternyata salah seorang pengajar di sana adalah Vivi, seniornya di sekolah yang selama ini ditaksirnya. Ibo pun menjadi semangat belajar di bimbel, bahkan Vivi meluangkan waktunya untuk mengajar Ibo secara khusus di luar bimbel karena Vivi memang suka mengajar.

Ketika di sekolah diadakan turnamen sepak bola, Ibo dan kawan-kawannya sangat antusias. Tapi kesibukan Ibo belajar bersama Vivi, membuat teman-teman Ibo kesal. Ibo tidak pernah datang latihan, padahal lawan terberat mereka, kelas 3 IPA 1 yang berisi beberapa pemain yang hebat.

Ibo pun harus memilih antara mengejar prestasi akademik, memenangkan turnamen sepak bola, atau memenangkan hati Vivi.

Jangan lewatkan pengalaman menyenangkan dari film Keluar Main 1994, hanya di bioskop mulai 28 Maret 2024. Pantau informasi terbaru seputar film ini melalui akun media sosial resmi @dlentertainment.id & @keluarmain1994. Nantikan juga para pemain yang akan menyapa penontonnya dengan mengadakan promo di sekolah dan kampus-kampus di Makassar. (*)

News Feed