English English Indonesian Indonesian
oleh

Kisruh APBD Pailit: Problem di Keuangan, PUPR yang Tertekan

DINAS Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Palopo termasuk salah satu OPD yang dirugikan akibat utang pemkot. Rekanan telah bekerja, namun anggarannya dalam APBD ternyata kosong.

“Proyek di sana (stadion) itu bisa dibilang sudah tertatih-tatih, karena itu tadi terkendala dana,” kata Harianto, Kadis PUPR Palopo.

Revitalisasi Stadion Lagaligo Palopo memiliki nilai kontrak Rp40 miliar. Dananya bersumber dari APBD 2023. Proyek dibagi menjadi tiga: revitalisasi lansekap stadion Rp16 miliar, jogging track Rp4,8 miliar, dan stadion Rp19 miliar.

Progres pekerjaan revitalisasi sudah selesai 80 persen, namun pembayaran jasa rekanan baru 20 persen. Pemkot baru membayar uang muka. Uang termin belum ada sama sekali yang diselesaikan.

“Makanya sampai sekarang belum sampai 100 persen, padahal tanggal kontrak selesainya itu Desember 2023 lalu,” aku Harianto.

Seharusnya, kalau proyek sudah tertuang di dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA), anggarannya pastinya sudah siap. Yang terjadi, di pertengahan jalan saat rekanan sudah melakukan klaim pembayaran, ternyata pemkot belum sanggup membayar.

“Jadi ini beban di kita PUPR, juga selaku yang berkontrak dengan rekanan. Karena seharusnya rekanan sudah bisa akselerasi pekerjaannya, tapi ternyata dukungan keuangan dari pemkot tidak siap,” sambungnya. (bso/zuk)

News Feed