TAK sekadar kuliah dan berorganisasi saja, para mahasiswa yang tergabung dalam komunitas Sahabat Indonesia Berbagi (SIgi) juga belajar peduli dengan lingkungan sekitar. Bahkan, mereka kerap menyisihkan uang jajan untuk berbagi kepada anak-anak kurang mampu.
DEWI SARTIKA MAHMUD
Makassar
SIANG itu sejumlah Mahasiswa berjalan di bawah terik menyambangi beberapa pemukiman kumuh dan padat penduduk, tepatnya di Jl Poros TPU Antang Makassar, Sabtu 2 Maret 2024. Ditentengnya beberapa kantongan, isinya adalah perlengkapan sekolah, dan nasi kotak.
Kantongan itu untuk dibagikan kepada anak-anak yang tinggal di sana.Mahasiwa yang tergabung dalam komunitas ini, berasal dari beberapa kampus di Makassar. Sebut saja; Unhas, Umi, UNM, UIN, Stiem Bongaya dan beberapa kampus lainnya.
Tak sedikit dari mereka yang sudah bergabung sejak masih duduk di bangkus SMA.
Ketua SIgi Makassar, Sri Nurul Azizah Amir misalnya yang baru dua hari terpilih menahkodai komunitas tersebut ternyata sudah mengenal SIgi sejak masih berstatus pelajar.
Mahasiswa Stiem Bongaya ini bercerita SIgi awalnya terbentuk dari empat orang mahasiswa yang saat ini telah lulus bernama Ratih, Ammy, Adry dan Fathe. Mereka tidak saling mengenal, tetapi memiliki passion yang sama dalam bidang sosial.
Melalui media sosial, mereka mencanangkan gerakan pertama sekaligus pembentukan SIgi Regional Makassar. Resmi terbentuk pada 3 November 2012. Project berbagi pertama saat itu, adalah berbagi sepatu.
Anggota komunitas tersebut semakin hari kian bertambah. Saat ini, jumlah anggotanya sudah mencapai 120 orang. Selain mengumpulkan dana dari relawan mahasiswa maupun swasta, mereka juga bergerak menggunakan dana pribadi mereka.
