FAJAR, MAKASSAR– Kejadian keluarga terlantar kembali ramai dibicarakan di Kota Makassar. Salah satunya, baru-baru ini viral keluarga Ibu Sarianong Dg Ngai yang tinggal di gubuk berukuran dua kali tiga meter persegi, di Jl Sungai Tidung Timur, Rappocini, Makassar.
Gubuk kecil tersebut berdiri di atas tanah masyarakat yang berbaik hati meminjamkannya pada Sarianong dan keluarga. Mereka tinggal berdelapan, dua anak dan lima cucunya.
Anak bungsunya bernama Rajab, duduk di kelas VIII SMP Negeri 13 Makassar.
Melihat kondisi viral tersebut, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) Sulawesi Selatan (Sulsel) bergerak cepat. Menggandeng Dinas Sosial, Dinas Pendidikan Kota Makassar, dan pemerintah kelurahan setempat untuk menyalurkan bantuan hingga mendata keluarga tersebut untuk diberi bantuan.
Ketua Lembaga Khusus Pemberdayaan IKA Unhas Sulsel Dr. Sakka Pati mengatakan, pihaknya mengetahui kondisi tersebut melalui media sosial. Bahwa ada seorang nenek, bernama dengan anak dan cucunya hidup dalam kondisi gubuk yang sangat jauh dari kata cukup.
Dalam perbincangan grup WhatsApp IKA Unhas, pihaknya dengan cepat mencari tahu identitas Sarianong, hingga ditemukan bahwa salah satu anaknya bersekolah di SMPN 13 Makassar.
Usai mengunjungi sang anak di sekolah, tim dari IKA Unhas bersama Dissos menyalurkan bantuan berupa sembako seperti beras, minyak, mie, telur, dan gula untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari delapan orang dalam keluarga tersebut. Apalagi, Sarianong adalah seorang janda, di mana suaminya telah meninggal sejak 2011. Ia kemudian menjadi pemulung untuk memenuhi kebutuhan makan dan biaya sekolah anak cucunya.