Kemudian, Ganjar juga meminta kepada masyarakat agar mencatat betul berbagai persoalan sosial yang dialami. Dia mengaku siap memperjuangkan semua persoalan yang ada, seperti masukan dari setiap warga negara.
”Saya minta, tolong dicatat baik-baik kalau ada persoalan di lapangan yang tidak sesuai dengan seharusnya. Laporkan ke saya, insyaallah saya akan tampung dan tindaklanjuti,” kata dia.
Menilai hal ini, Ketua Komunitas Puan Aksi Nyata Sulsel, Dewi Yuliani menegaskan, memang idealnya semua perempuan harus memiliki wawasan yang luas. Sebab, perempuan akan menjadi tempat pertama generasi penerus bangsa mengenal pendidikan.
Namun sayangnya, dalam konteks saat ini, kata dia, pemerintah belum mampu memberikan ruang yang luas kepada kaum perempuan untuk mengeksplorasi diri. Khususnya dalam hal pendidikan.
”Perempuan memang harus memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, karena akan menjadi ibu, madrasah pertama bagi anak-anaknya. Tetapi, apakah negara sudah hadir memberikan ruang yang luas bagi perempuan untuk mendapatkan hak-haknya dalam pendidikan, ini belum maksimal,” ujarnya kepada FAJAR, Selasa, 30 Januari.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini sistem tatanan sosial masyarakat di Indonesia masih kental dengan patriarki. Itu sebabnya, dia berharap ada pemimpin yang lahir sebagai solusi atas berbagai permasalahan tersebut
”Sistem sosial di negara kita patriarkinya masih kental. Sehingga memang benar-benar butuh peran dari pemimpin dan campur tangan negara untuk mengatasi itu,” lanjutnya.