English English Indonesian Indonesian
oleh

Giat Jumat Curhat, Kapolres Wajo Tinjau TPS Terpencil di Desa Awo

FAJAR, SENGKANG – Polres Wajo menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat dengan tak mengenal batas wilayah. Itu terlihat dari dihelatnya kegiatan Jumat Curhat di Desa Awo Kecamatan Keera, Jumat, 26 Januari.

Desa Awo merupakan daerah yang jauh dari pusat ibukota Kabupaten Wajo, Sengkang. Serta terpencil.

Namun kehadiran Kapolres Wajo, AKBP Fatchur Rochman didampingi Wakapolres Wajo, Kompol Harjoko bersama jajaran membuktikan rasa kepedulian Polri kepada masyarakat.

Turut hadir, Kapolsek Kerra AKP Muh Hatta, Camat Keera Anhar dan tokoh masydi Balai Desa Awo.

“Kami ingin menciptakan jembatan komunikasi yang kuat antara Polres dan masyarakat. Tidak ada batasan wilayah untuk saling mendengar dan bekerja sama. Kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan untuk mempererat hubungan dengan masyarakat,” ujar Kapolres Wajo.

Perwira polisi berpangkat dua bunga itu menyampaikan, pencegahan kriminal dapat minimalisir ketika masyarakat bersamaan menjaga rasa kebersamaan, tercapai situasi aman dan kondusif.

Kedatangan juga guna memberikan penyuluhan tentang keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pemilu 2024.

Pihaknya akan terus mengecek kesiapan TPS di wilayah terpencil lainnya. Pengecekan tersebut untuk memastikan keamanan dalam pelaksanaan Pemilu 2024 berlangsung kondusif.

“Kami juga terus meningkatkan sinergitas antarinstansi untuk mewujudkan Pemilu 2024 berlangsung aman, damai, dan terpercaya. Kami juga mengingatkan jajaran untuk menjaga integritas pada peserta demokrasi tersebut,” jelasnya.

Camat Keera, Anhar berharap, daerah-daerah yang terpencil di Keera mendapat perhatian penuh. Apalagi menjelang Pemilihan Presiden dan utamanya legislatif, potensi kericuhan bisa saja terjadi.

“Walaupun kita Wajo sebagai daerah demokrasi, namun tentu tetap harus waspada terhadap informasi yang dapat menimbulkan konflik sosial,” tuturnya.

Dalam kesempatan kunjungan Kapolres Wajo, Anhar berharap peran Polri kepada warga sangat penting dalam membangun komunikasi dengan metode dialogis seperti Jumat Curhat.

“Kita mengajak warga untuk bijak melihat perkembangan situasi dan mencegah adanya penyebaran isu-isu yang tidak benar (hoaks) yang menyesatkan dan mengganggu stabilitas Kamtibmas di desa,” ungkapnya. (man/*)

News Feed