MAKASSAR, FAJAR — Ratusan rumah yang terendam banjir di Perumnas Antang, bisa menjadi sasaran empuk maling. Polisi melakukan patroli untuk menjaga rumah tanpa penghuni.
Warga yang terdampak banjir, meninggalkan rumahnya menuju ke lokasi pengungsian. Kapolsek Manggala, Kompol Syamsuardi, mengatakan, ancaman pencurian atas situasi ini memang penting untuk diantisipasi. Lantaran cukup banyak barang berharga di rumah-rumah terdampak banjir tersebut.
“Kami polisi akan terus melakukan patroli menjaga rumah warga yang ditinggalkan agar tidak dimanfaatkan situasinya oleh orang-orang tidak bertanggung jawab,” ujarnya ditemui saat meninjau lokasi banjir di Blok 8 dan 10 Perumnas Antang, Kamis, 18 Januari.
Ia melaporkan, saat ini ketinggian air yang merendam rumah warga di dua lokasi tersebut bervariasi. Pihaknya pun memperkirakan ketinggian air akan terus naik, jika hujan dengan intensitas tinggi melanda Makassar setiap hari.
“Sudah mulai dari kemarin, air naik di atas kaki lutut orang dewasa. Kalau di dua lokasi bervariasi tingginya, sekitar 70-100 cm,” sambungnya.
Berdasarkan data sementara, sebanyak 113 kepala keluarga (KK) telah memilih untuk pindah ke lokasi pengungsian yang tersebar di Kecamatan Manggala.
“Untuk pengungsi masih di tiga titik. Kemudian terus bertambah sehubungan dengan hujan yang terus turun. Jadi sekarang sudah tujuh titik tempat pengungsian yang dihuni 113 KK, dengan jumlah keseluruhan 400 jiwa,” bebernya.
Tidak hanya menggencarkan patroli di rumah warga yang ditinggal mengungsi. Syamsuardi menegaskan, pihaknya juga terus melakukan pemantauan terhadap titik-titik lain yang berpotensi terjadi banjir.