Oleh: Hasrullah*
Debat Capres putaran ketiga terasa “panas” dan “menyerang”. Kontestasi wacana di arena debat KPU itu cukup menyita atensi. Di putaran keempat dan kelima, kita berharap ketiga pasangan capres-cawapres menampilkan penampilan terbaik.
Jadikan ajang di panggung dramaturgi, apakah sosok Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud tidak hanya menguasai materi debat, tetapi juga perlu menampilkan performance terbaik untuk keluar sebagai pemenang debat. Khususnya debat cawapres yang berlangsung 21 Januari dan debat capres 4 Februari.
Dua debat terakhir, kita akan disuguhkan siapa yang paling siap dan menantikan siapakah sebenarnya memenangkan di putaran akhir ini. Siapa sesungguhnya kandidat yang dapat memenangkan hati pemilih dalam debat terakhir, semua itu tergantung kesiapan dan kematangan siapa sesungguhnya menguasai debat dan kematangan men-delivery pesan di panggung politik yang bergengsi itu.
Ada pun tema debat keempat membahas Pembangunan Berkelanjutan, SDA, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa. Tema keempat akan akan dibahas oleh cawapres. Sementara, debat kelima menyajikan tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, SDA, dan Inklusi.
Memperhatikan tema debat kedua terakhir, cukup banyak materi bahasan yang harus dikuasai kandidat, namun juga perlu persiapan yang matang terhadap materi yang akan luas dan kompleks. Tema debat ini tentu membutuhkan kepintaran dan kecerdasan kandidat, tetapi juga harus siap menghadapi “serangan” pertanyaan yang terkadang menghilangkan konsentrasi dan fokus untuk menjawab pertanyaan.
