Sifat baka mengandung arti kekal, artinya Allah yang menciptakan alam beserta isinya memiliki sifat tetap, kekal, dan tidak berubah. Maka Burj Khalifa apa pun kebesarannya — juga adalah simbol bahwa ada sesuatu yang lebih Mahabesar dan Mahamegah.
Sesuatu yang dirasakan dari tempat yang begitu tinggi — sambil memandangi pelataran kota dan laut yang sepertinya tidak berujung ketika Burj Khalifa ternyata memiliki limit, tetapi begitu banyak orang yang terpesona dengan kebesarannya.
Menara milik Dubai yang terkenal ini dibangun oleh Perusahaan Korea Selatan, Samsung Engineering & Construction, yang juga mengerjakan Menara Kembar Petronas dan Menara Taipei 101. Samsung Engineering & Construction membangun Burj Khalifa bersama-sama (joint operation) dengan Besix dari Negeri Belgia dan Arabtec dari UAE.
Di bawah hukum UAE, Kontraktor dan Engingeer, Hyder Consulting, bersama-sama bertanggung jawab untuk pembangunan Burj Khalifa. Struktur utama Burj Khalifa dibuat dari beton bertulang. Lebih dari 45,000 m3 beton digunakan, dengan berat lebih dari 110,000 ton untuk sistem pondasinya.
Pondasi menggunakan pile cap yang didukung dengan 192 tiang (piles), dengan diameter tiang sebesar 1.5 meter dengan kedalaman lebih dari 50 meter. Konstruksi Burj Khalifa menggunakan 330.000 m3 beton dan 55.000 ton besi beton. Pelaksanaan konstruksinya menghabiskan 22 juta jam kerja (man-hours).
Minggu pagi kemarin saya memilih meminun teh jenis chamomile-teh di lantai 154 Burj Khalifa. Merenungi kebesaran karya arsitek Adrian Smith dan kawan-kawan. Setelahnya merenungi kebesaran yang MahaArsitek — yang telah mendesain dan membangun alam semesta raya yang amat agung dan besar ini.