Terjadi “Higher for Longer”, The Fed-Fund Rate masih akan tetap tinggi. Sehingga terjadi “Strong Dollar”, sedang mata uang lain melemah. Terjadi “Cash is the King”, meningkatnya pelarian modal ke negara maju. Semua persoalan global tersebut akan berdampak negatif terhadap berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Oleh karena itu berbagai pihak strategis di Indonesia perlu mewaspadai dan mengantisipasinya melalui respon kebijakan secara tepat dan bijaksana. Supaya ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional bisa terus berlangsung dengan memperhitungkan beberapa perubahan mendasar yang harus dilakukan guna mengatasi berbagai tantangan yang terjadi. Sekaligus menjadikannya sebagai peluang untuk berbuat lebih baik demi kemajuan pembangunan guna memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat Indonesia secara adil dan merata.
Secara nasional, target “Digitalisasi perekonomian” merupakan satu target unggulan selain 5 target kebijakan pembangunan pemerintah untuk mendorong kebangkitan perekonomian Indonesia. Dalam kaitan itu pemerintah menerbitkan buku panduan terkait digitalisasi sebagai navigasi pengembangan ekonomi digital menuju Indonesia Emas 2045. Diharapkan amanat buku tersebut dapat diadapatasi dan realisasikan oleh masing-masing daerah di seluruh wilayah, termasuk Sulsel.
Faktanya, peran ekonomi digital, terutama saat Pandemi Covid-19 terbukti menjadi katalisator utama dalam menjaga mengerakkan dan mendorong perekonomian Indonesia. Tercermin pada kontribusinya terhadap PDB terus meningkat, hingga tahun 2022 mencapai 7,6%-8,7%.