English English Indonesian Indonesian
oleh

Insiden Maut Mobil Tenggelam di Sungai Jeneberang Banyak Kejanggalan, Orang Tua Korban Laporkan Dugaan Kelalaian

Kejanggalan lain, setelah memeriksa kendaraan yang ditumpangi di kantor kepolisian setempat, Polsek Parangloe, kursi penumpang tempat korban duduk ternyata sangat tidak aman.

“Tampak kalau kursinya itu tidak ada bautnya, makanya pas kita lihat kursinya (korban) terangkat, sementara (kursi) yang lainnya tidak,” bebernya.

Masih berdasarkan pemeriksaan pihak keluarga, Asbullah menambahkan, saat kejadian ayah korban sempat menghubungi Hasrullah, ketika itu diangkat tetapi tidak ada yang menjawab, lalu kemudian dimatikan.

“Jadi pas keluarga tahu Hasrullah kecelakaan, itu sempat ayahnya lakukan panggilan, diangkat tapi tidak ada balasan suara,” tandasnya.

Berdasarkan hasil temuan tersebut, tim penasihat hukum keluarga ingin pihak kepolisian bisa mengungkap fakta-fakta sebenarnya atas insiden maut yang menewaskan Hasrullah. Harus jelas penyebab kematian pemuda 22 tahun itu murni kecelakaan atau memang terdapat unsur kelalaian.

“Semoga pihak keluarga mendapatkan keadilan, dan terungkap fakta-fakta sebenarnya,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, ayah korban Asbar tampak masih tidak bisa menerima kepergian putranya. Pasalnya, sebelum kabar duka ia terima, sang anak sempat menelfon meminta bantuan karena mobilnya mogok.

Asbar menceritakan, hari itu anaknya pamit pergi ke Malino untuk jalan-jalan. Dia pergi dengan teman-temannya, lima mobil dalam satu rombongan.

Sekitar pukul 17.00 wita, Hasrullah menelepon dirinya meminta untuk dijemput lantaran mobil jenis Katana yang digunakan mengalami masalah atau mogok. Namun, belum sempat sang ayah menuju ke lokasi, 30 menit berselang terdengar kabar bahwa putranya kecelakaan dan tenggelam di Sungai Jeneberang.

News Feed