English English Indonesian Indonesian
oleh

Ketum KKM : Vale Jangan Anak Tirikan Kecamatan Malili, Masyarakat Punya Batas Kesabaran

FAJAR, MALILI— Kecamatan Malili dilanda krisis air bersih. PT Vale Indonesia (PTVI) terkesan lepas tangan.

Perhatian PTVI dalam menuntaskan masalah krisis air bersih di Kecamatan Malili belum nampak. Bahkan terkesan abai. Padahal sudah ada tawaran solusi, PTVI diminta membangun penampungan di Dusun Karebbe, Desa Laskap.

Sayangnya, perhatian PTVI fokus ke tiga wilayah pemberdayaan saja. Dimana, PTVI telah memberikan fasilitas air gratis di Kecamatan Nuha. Kemudian di Kecamatan Towuti, dibangun fasilitas milyaran dan operasional ratusan juta per tahun.

Demikian halnya dengan Kecamatan Wasuponda, telah terbangun beberapa fasilitas dan kini merencanakan pembangunan fasilatas aliran air bersih lagi. Kecamatan Malili belum nampak.

Kecamatan Malili hanya mendapatkan peringatan bencana “Awas Permukaan Air Sungai Dapat Naik Secara Tiba-Tiba”. Kondisi ini membuat masyarakat Kecamatan Malili dianak tirikan oleh Manajemen PTVI.

“PTVI jangan menganaktirikan Kecamatan Malili. Masyarakat punya batas kesabaran,” kata Ketua Umum Kerukunan Keluarga Malili (KKM), HM Arfa BM, Rabu, (01/11/23).

Arfa meminta agar PTVI memperlakukan Kecamatan Malili seperti dengan tiga wilayah pemberdayaan. “Apakah karena masyarakat Kecamatan Malili diam selama ini. Sekali lagi saya ingatkan, masyarakat punya batas kesabaran. Ini peringatan,” tegas Arfa.

Sebelumnya, Anggota DPRD Lutim dan Wakil Bupati Lutim, Moch Andi Akbar Leluasa meminta PTVI turut andil dalam mengatasi krisis air bersih yang melanda Bumi Batara Guru. Caranya dengan memanfaatkan limpasan Bendungan Sungai Larona. Namun tak kunjung direspon manajemen PTVI.

Head Of Comunmunication PT Vale Indonesia, Bayu Aji saat dikonfirmasi belum ingin memberikan keterangan. Pesan WhatsApp yang dikirim belum dibaca hingga berita ini diterbitkan. (ans)

News Feed